NAMA : ADE
DAMAYANTI
NPM : 10213129
KELAS : 1EA33
1. Pengertian pertumbuhan ekonomi
Menurut Sadono Sukirno (1996: 33),pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda, yaitu pertumbuhan ekonomi
ialah proses kenaikan output perkapita yang terus menerus dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan. Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin
tinggi pula kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indikator yang lain
yaitu distribusi pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha
meningkatkan pendapatan perkapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi
potensial menjadi ekonomi riil melalui penanaman modal, penggunaan teknologi,
penambahan pengetahuan, peningkatan ketrampilan, penambahan kemampuan
berorganisasi dan manajemen.
Pembangunan ekonomi didefinisikan dalam beberapa pengertian
dengan menggunakan bahasa berbeda oleh para ahli, namun maksunya tetap sama.
Menurut Adam Smith pembangunan ekonomi merupakan proses perpaduan antara
pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi (Suryana, 2000:55).
Todaro (dalam Lepi T. Tarmidi, 1992:11) mengartikan
pembangunan sebagai suatu proses multidimensional yang menyangkut
perubahan-perubahan besar dalam struktur sosial, sikap masyarakat, kelembagaan
nasional maupun percepatan pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketidakmerataan dan
penghapusan dari kemiskinan mutlak.
Pembangunan ekonomi menurut Irawan (2002: 5) adalah
usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa yang seringkali diukur
dengan tinggi rendahnya pendapatan riil perkapita. Prof. Meier (dalam
Adisasmita, 2005: 205) mendefinisikan pembangunan ekonomi sebagai proses
kenaikan pendapatan riil perkapita dalam suatu jangka waktu yang panjang.
Sadono Sukirno (1985:13) mendefinisikan pembangunan ekonomi
sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk suatu
masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Definisi tersebut mengandung
pengertian bahwa pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan yang terjadi
secara terus-menerus melalui serangkaian kombinasi proses demi mencapai sesuatu
yang lebih baik yaitu adanya peningkatan pendapatan perkapita yang terus
menerus berlangsung dalam jangka panjang.
Menurut Schumpeter (dalam Suryana, 2000:5), pembangunan
ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis atau gradual, tetapi merupakan
perubahan yang spontan dan tidak terputus-putus. Pembangunan ekonomi disebabkan
oleh perubahan terutama dalam lapangan industri dan perdagangan. Pembangunan
ekonomi berkaitan dengan pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.
Pendapatan perkapita yaitu pendapatan rata-rata penduduk suatu daerah sedangkan
pendapatan nasional merupakan nilai produksi barang-barang dan jasa-jasa yang
diciptakan dalam suatu perekonomian di dalam masa satu tahun. Pertambahan
pendapatan nasional dan pendapatan perkapita dari masa ke masa dapat digunakan
untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi dan juga perkembangan tingkat
kesejahteraan masyarakat suatu daerah.
Dalam pengertian pembangunan ekonomi yang dijadikan pedoman
adalah sebagai suatu proses yang menyebabkan pendapatan perkapita penduduk
suatu masyarakat meningkat dalam jangka panjang.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi menurut Prof. Simon
Kuznets (dalam Jhingan, 2000: 57), adalah kenaikan jangka panjang dalam
kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang
ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan
teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan idiologis yang diperlukannya.
Definisi ini mempunyai 3 (tiga) komponen: pertama,
pertumbuhan ekonomi suatu bangsa terlihat dari meningkatnya secara
terus-menerus persediaan barang; kedua, teknologi maju merupakan faktor dalam
pertumbuhan ekonomi yang menentukan derajat pertumbuhan kemampuan dalam
penyediaan aneka macam barang kepada penduduk; ketiga, penggunaan teknologi
secara luas dan efisien memerlukan adanya penyesuaian di bidang kelembagaan dan
ideologi sehingga inovasi yang dihasilkan oleh ilmu pengetahuan umat manusia
dapat dimanfaatkan secara tepat. Dengan bahasa lain, Boediono (1999:8)
menyebutkan pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan output dalam jangka
panjang. Pengertian tersebut mencakup tiga aspek, yaitu proses, output
perkapita, dan jangka panjang. Jadi, dengan bukan bermaksud ‘menggurui’,
pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses, bukan gambaran ekonomi atau hasil
pada saat itu.
Boediono (1999:1-2) menyebutkan secara lebih lanjut bahwa
Pertumbuhan ekonomi juga berkaitan dengan kenaikan ”output perkapita”. Dalam
pengertian ini teori tersebut harus mencakup teori mengenai pertumbuhan GDP dan
teori mengenai pertumbuhan penduduk. Sebab hanya apabila kedua aspek tersebut
dijelaskan, maka perkembangan output perkapita bisa dijelaskan. Kemudian aspek
yang ketiga adalah pertumbuhan ekonomi dalam perspektif jangka panjang, yaitu
apabila selama jangka waktu yang cukup panjang tersebut output perkapita
menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
2. Contoh kasus pertumbuhan ekonomi
MASALAH PERTUMBUHAN
EKONOMI DI INDONESIA
Indonesia termasuk salah satu Negara dengan pertumbuhan
ekonomi yang bagus seperti halnya india dan china. Bahkan diantara
Negara-negara di ASEAN, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang paling
tinggi. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki sumber daya alam yang memadai.
Selain itu, industri manufaktur di Indonesia menarik perusahaan-perusahaan dari
berbagai Negara untuk berinvestasi.
Jika pertumbuhan ekonomi ini dijaga dengan baik dan
stabilitas social politik terjaga, serta diikuti dengan strategi pemerataan, maka bisa dipastikan
kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia bisa segera tercapai. Sayangnya pertumbuhan ekonomi di Indonesia
menemui sejumlah masalah. Salah satu pertumbuhan ekonomi di Indonesia adalah
masalah upah buruh dan kesejahteraannya.
Masalah upah buruh di Indonesia sudah bukan hal yang baru
lagi. Setiap kali memperingati hari buruh sedunia, ribuan buruh menggelar akhir
unjuk rasa di berbagai daerah menuntut kenaikan upah. Memang kenyataannya,
meski pertumbuhan ekonomi Indonesia tertinggi diantara Negara-negara ASEAN,
namun upah buruh di Indonesia merupakan upah buruh yang terendah di kawasan
ASEAN.
Taraf hidup dan kesejahteraan buruh di Indonesia tak bisa
disejajarkan dengan kehidupan buruh di Negara-negara ASEAN lainnya. Lebih-lebih
saat ini ketika harga-harga pokok melambung tinggi, maka kehidupan buruh pun
semakin buruk. Keadaan inilah yang akhirnya memicu unjuk rasa, menuntut
kenaikkan upah. Padahal disisi lain, ketika krisis global terjadi, ada begitu
banyak investor asing yang dating ke Indonesia karena tergiur dengan murahnya
upah buruh.
Permasalahan buruh ini tidak bisa dibiarkan begitu saja.
Permasalahan ini butuh penyelesaian yang tepat agar para investor tidak
meninggalkan Indonesia yang tentunya bisa mempengaruhi kenyamanan para investor
asing.
Keharusan perusahaan-perusahaan untuk menaikkan upah harus
pula diiringi dengan perbaikan infastruktur bisnis dan birokrasi yang lebih
efisien agar para investor bisa memperoleh keuntungan yang lebih banyak
sehingga tak merasa dirugikan dengan adanya kenaikan upah buruh. Peningkatan
kualitas hidup dan kesejahteraan buruh ini menjadi tanggung jawab pemerintah.
3. Cara mengatasi contoh kasus pertumbuhan
ekonomi
Perusahaan memberikan kebijaksanaan kepada para buruh dengan
menaikkan upah sesuai dengan Stadart Minimum yang berlaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar