Minggu, 31 Mei 2015

TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN "KEBIJAKAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK"



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo1b8ES4KEQdrFYd8stZbY9Wv4YeRYElZUxSC0QVq_A5Z1qF-EuvL3llVYiOLs9dO1oLMO4WDoC9qilaEe-Gq5jpMD12_qO03vCN1NzTEOlBq-e2mbEiMlPsoLku7zppsWv1TrhhIprkVH/s320/LOGO+GUNDAR.jpg 



NAMA                       : ADE DAMAYANTI

NPM                           : 10213129

KELAS                      : 2EA33

DOSEN                      : SRI WALUYO







FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ini tepat pada waktunya.Tugas PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ini disusun sebagai salah satu tugas perorangan pada Program Studi Universitas Gunadarma di Bekasi.

            Dalam menyusun tugas ini, saya banyak menerima bantuan baik berupa nasehat, dan petunjuk dari berbagai pihak.Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan  terima kasih kepada Bpk. Sri Waluyo selaku Dosen dan semua pihak yang sudah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

            Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan menyadari masih banyak kekurangan dari apa yang saya kerjakan, untuk itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya menjadi lebih bagus dan sempurna.











                                                                                                            PENULIS









                                                                                                ( ADE DAMAYANTI )

BAB I
PENDAHULUAN
Kebijakan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dianggap semakin jauh dari sikap prorakyat. Pemerintah justru mencabut subsidi untuk rakyat, tetapi di saat yang sama menambah fasilitas bagi pejabat.
"Pemerintahan Jokowi-JK seperti sedang berniat memprovokasi rakyat untuk menjatuhkannya melalui kebijakan-kebijakan yang tidak prorakyat," ujar Direktur Center for Budgeting Analysis, Uchok Sky Khadafi, di Jakarta, Jumat (3/4/2015).
Uchok mengatakan kebijakan itu yakni kenaikan harga bahan bakar minyak, listrik, gas, dan kereta api yang membebani rakyat. Pada saat bersamaan, Pemerintah justru menambah fasilitas uang buka bagi para pejabat untuk membeli kendaraan pribadi.
Pejabat negara yang dimaksud seperti dalam pasal 1 Perpres No. 68/2010, yaitu anggota DPR, DPD, hakim Mahkamah Agung, hakim Mahkamah Konstitusi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan, dan anggota Komisi Yudisial.
"Adalah sangat tidak tepat jika Jokowi mengalokasikan subsidi yang tadinya dinikmati oleh rakyat kepada para pejabat yang sudah banyak menikmati kemewahan," kata dia.
Anggaran untuk fasilitas uang muka pembelian kendaraan pribadi itu tertuang dalam peraturan presiden No. 39/2015. Setiap pejabat negara akan mendapat subsidi sebesar Rp 210 juta.
Hal itu berbeda dengan tahun sebelumnya di mana negara memberikan bantuan untuk pembayaran beban bunga.
Berdasarkan perpres No. 68/2010, subsidi beban bunga tersebut mencapai Rp 116 juta. Sebelumnya, berdasarkan perpres No. 92/2006 fasilitas itu hanya Rp 70 juta.
Artinya pertumbuhan kenaikan uang muka untuk membeli mobil pejabat dari 2006-2010 sebesar Rp 46,6 juta per orang. Sedangkan pertumbuhan dari tahun 2010-2015 kenaikannya sampai Rp 94,2 juta.
"Pejabat negara pada zamannya presiden Jokowi enak dan dimanjakan sekali karena dapat bantuan berupa fasilitas uang muka alias DP Mobil," kata dia. Kenaikan harga BBM, kata dia, kemungkinan hanya untuk membeli mobil pejabat. Kalau ada seratus pejabat mendapat fasilitas uang muka, minimal negara harus mengeluarkan sebesar Rp 21 miliar.
Meski dikabarkan banyak melakukan blusukan, menurut Uchok, jelas sekali Jokowi tidak memetik pelajaran apapun dari blusukan.
Jika dia memang betul-betul memahami rakyatnya tentunya bukan langkah seperti ini yang dia lakukan. Jokowi dinilai hanya menikmati pencitraan lewat blusukan. "Dia jelas tidak paham sama sekali bahwa beban hidup rakyat makin susah saat ini.Jokowi jelas sama sekali tidak punya empati,” kata dia. (Amaliya/A-147)
BAB II
PEMBAHASAN
Pro kontra kebijakan
Banyak mempertanyakan Jokowi yang dianggap kurang tegas dan terlalu dipengaruhi oleh partai politiknya.
"Kebijakan yang paling kontroversial adalah pengangkatan Jaksa Agung, Wantimpres, dan pemilihan Kapolri, serta penunjukan Puan sebagai menko. Entahlah, terkadang saya merasa presiden dan wapres yang sebenarnya adalah Megawati-Paloh. Pada saatnya nanti, rakyat harus menyadarkan Jokowi," kata Ahmad Satria Budiman. "Beliau adalah presiden rakyat, bukan petugas partai."
Adapun, langkah Jokowi-JK yang dianggap sudah tepat adalah kebijakan mengatasi praktik penangkapan ikan ilegal oleh kapal asing yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Suzane Cullen mengatakan, "Saya kira program Presiden Jokowi untuk menjadikan maritim Indonesia jaya mendapat peluang yang sangat besar. Kebijakan kedua yang sangat baik adalah pencabutan subsidi bahan bakar minyak untuk dialihkan ke sektor produktif."
Lainnya, ada juga yang memuji keputusan Jokowi untuk tetap mengeksekusi mati terpidana narkoba dan penghapusan KTKLN bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
MEMBEDAH KEBIJAKAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK
Kebijakan Publik KAMMI Wilayah Jawa Barat, mengadakan kajian dan diskusi di sekretariat KAMMI Jabar di kawasan Sukajadi, Bandung, Rabu (18/3). Kajian yang dikemas dengan nama “Si Ngobdur (Ngobrol-ngobrol jeung dulur)” ini membahas tema Membedah Kebijakan Ekonomi Jokowi – JK.
“Permasalahan ekonomi Indonesia didasarkan pada fundamental ekonomi Indonesia yang tidak jelas”, ujar Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jabar, Ridho Budiman yang menjadi narasumber dalam acara Si Ngobdur (18/3). Hal ini dilihat dari seluruh indikator yang digunakan untuk mengukur fundamental tesebut yaitu Gross Domestic Product (GDP), Inflasi, Balance of Payment dan Employment.
Mari kita telisik pertama, pemerintahan Presiden Jokowi yang menargetkan pertumbuhan PDB hingga mencapai level 7 persen, namun menurut Lead Economist of World Bank, Ndiame Diop, dilansir dalam riaugreen.com (18/3/2015) mengatakan, reformasi pemerintahan Jokowi masih jauh dari kenyataan. Bahkan butuh kerja dan upaya yang sangat keras bagi Indonesia untuk bisa tumbuh hingga level 5,5 persen tahun ini. Menurutnya, perkiraan pertumbuhan PDB tahun 2015 hanya akan mencapai 5,2 persen dan meningkat tipis menjadi 5,5 persen pada 2016, tak berubah dari proyeksi akhir tahun lalu. Kedua, jika fundamental ekonomi Indonesia baik, tidak mungkin rupiah terpuruk terhadap dolar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah sebenarnya bisa dihindari apabila fundamental ekonomi Indonesia kuat. Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belakangan ini semakin terpuruk, dan sempat diperdagangkan pada kisaran Rp 13.000 per dolar AS.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jabar tersebut juga menambahkan beberapa penyebab lemahnya perekonomian yaitu terkait dengan kebijakan untuk memperkuat daya saing yang masih kurang, diantaranya daya saing SDM dan daya saing produk-produk nasional. Padahal pasar bebas ASEAN akan mulai berlaku tahun ini. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. sebagaimana dilansir World Economic Forum dalam Global Competitiveness Report 2014-2015,  Tahun ini, indeks daya saing global (Global Competitiveness Index/GCI) Indonesia masih berada di peringkat 34 dari 144 negara, Di level ASEAN sendiri, peringkat Indonesia ini masih kalah dengan tiga negara tetangga, yaitu Singapura yang berada di peringkat 2, Malaysia di peringkat 20, dan Thailand yang berada di peringkat ke-31.
Berdasarkan data yang telah dipaparkan, jelas yang disampaikan oleh narasumber bahwa memang masalah mendasar adalah fundamental ekonomi pemerintahan Jokowi-JK yang tidak jelas. Persoalan di atas yang salah satunya terkait dengan pelemahan rupiah bisa disiasati dengan faktor internal yakni fundamental ekonomi yang kuat seperti bagaimana pemerintah mengatur perekonomian ini dengan kebijakan secara efektif, di antaranya pemerintah sebagai pemangku kebijakan, serta bagaimana kerjasamanya dengan BI sebagai otoritas moneter. Selain itu, memang penting untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor agar current account defisit bisa dikurangi, tapi juga mestinya dalam jangka pendek ini menjaga stabilitas sistem keuangan itu perlu menjadi prioritas karena akan sulit bagi suatu perekonomian untuk tumbuh berkembang jika stabilitas sistem keuangan terganggu.
“Bisa bubar Indonesia ini jika tidak ada ketegasan tanggung jawab negara dalam melindungi sistem ini”, ujar Ridho Budiman dalam diskus sore itu. Perlu ada sebuah program perbaikan ekonomi yang berpijak pada prinsip-prinsip yang jelas dan kuat. Dikuatkan oleh Al-Ghazali (2010: 253) bahwa, sangat diperlukan kebangkitan strategi-strategi ekonomi yang serius, berani, dan berpijak pada realitas, mewujudkan keseimbangan antara ekspor dan impor, dan memperhitungkan dengan jeli antara fase perkembangan sosial dan perekonomian dengan peluang-peluang yang bisa diraih masyarakat demi sebuah perubahan yang diharapkan dan perealisasian perdamaian sosial dan kemakmuran ekonomi serta stabilitas politik.
Dengan itu, KAMMI sebagai gerakan mahasiswa dalam menanggapi kebijakan ekonomi Jokowi-JK yang masih banyak ketimpangan, diantaranya dengan tetap menjadi kontrol sosial dan harus siap memunculkan pakar-pakar ekonomi dengan membuat eskalasi gerakan terhadap kebijakan ekonomi Jokowi-JK yang harus dikritisi dengan rangkaian penyikapan-penyikapan berikutnya. Permasalahan ini adalah permasalahan bangsa. Jangan sampai kita mendiamkan kekuasaan asing merenggut kebebasan negeri-negeri Islam. Karena “terbebasnya negeri Islam dari semua kekuasaan asing adalah hak asasi bagi setiap manusia, tidak ada yang memungkirinya kecuali orang durjana yang lalim atau diktator yang otoriter.” (Risalah Bainal Amsi wal Yaum




DAFTAR PUSTAKA



Sabtu, 30 Mei 2015

TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN "KETAHANAN NASIONAL"



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo1b8ES4KEQdrFYd8stZbY9Wv4YeRYElZUxSC0QVq_A5Z1qF-EuvL3llVYiOLs9dO1oLMO4WDoC9qilaEe-Gq5jpMD12_qO03vCN1NzTEOlBq-e2mbEiMlPsoLku7zppsWv1TrhhIprkVH/s320/LOGO+GUNDAR.jpg 



NAMA                       : ADE DAMAYANTI

NPM                           : 10213129

KELAS                      : 2EA33

DOSEN                      : SRI WALUYO







FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ini tepat pada waktunya.Tugas PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ini disusun sebagai salah satu tugas perorangan pada Program Studi Universitas Gunadarma di Bekasi.

            Dalam menyusun tugas ini, saya banyak menerima bantuan baik berupa nasehat, dan petunjuk dari berbagai pihak.Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan  terima kasih kepada Bpk. Sri Waluyo selaku Dosen dan semua pihak yang sudah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

            Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan menyadari masih banyak kekurangan dari apa yang saya kerjakan, untuk itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya menjadi lebih bagus dan sempurna.











                                                                                                            PENULIS









                                                                                                ( ADE DAMAYANTI )

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang
Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Kebudayaan merupakan gambaran seluruh cara hidup yang melembaga dalam suatu masyarakat yang manifetasinya tampak dalam tingkah laku dan tingkah laku tersebut dapat dipelajari. Dengan demikian ketahanan sosial yang dibentuk oleh kekuatan kebudayaan tertentu bisa dipelajari dan diupayakan untuk meningkatkan kualitasnya. Ternyata kebudayaan mampu mengikat individu untuk mewujudkan kesatuan dan melakukan aktivitas bersama dalam rangka mempertahankan kehidupannya.
Menurut Koentjaraningrat nilai budaya bangsa Indonesia mengandung empat konsep yaitu :
1).Manusia itu hidup sendiri di dunia ini, tetapi dikelilingi oleh komunitasnya, masyarakat, dan alam semesta sekitarnya.
2).Segala aspek kehidupan manusia pada hakikatnya tergantung kepada sesamanya.
3).Manusia harus selalu berusaha untuk sedapat mungkin memelihara hubungan baik dengan sesamanya, yang terdorong oleh jiwa sama rata-sama rasa.
4).Manusia sedapat mungkin untuk bersifat konform, berbuat sama dan bersama dalam komunitasnya, yang terdorong oleh rasa sama tinggi dan sama rendah.
Serta mempunyai 2 bentuk ancaman, ialah :
1. Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari masyarakat Indonesia
2. Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.
Untuk mendukung semua itu. Semangat kebangsaan, kepedulian berbudaya, kemauan menjadi masyarakat global yang berbudaya dan bermartabat, mengembangkan tanggungjawab, reaktualisasi terwujudnya budaya malu, keuletan, kemandirian dan hal-hal semacam Itu merupakan fitur-fitur budaya dan kebudayaan yang perlu terus ditumbuhkembangkan, mulai dari diri sendiri, lingkungan, sampai pada tatanan nasional.
Jadi untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya itu dan melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu hasil karya kita.

1.2.  Rumusan Masalah
-      Apakah pengaruh sosial budaya pada ketahanan nasional?
-      Apakah pengaruh local genius terhadap ketahanan nasional?
-      Bagaimana hubungan kebudayaan nasional dengan kebudayaan asing?
-      Apakah sifat-sifat dasar identitas Indonesia yang mempengaruhi ketahanan nasional?

1.3.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah kewarganegaraan Ketahanan Nasional dalam Bidang Sosial Budaya,  semoga karya tulis  ini dapat memperluas pengetahuan baik untuk penulis maupun yang membacanya, amin.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1.   Pengertian Perubahan Sosial Budaya
Dalam kehidupan sosial bermasyarakat, sering kita jumpai istilah perubahan sosial budaya. Dan bahkan disebut-sebut perubahan ini telah merusak moral anak muda zaman sekarang. Perubahan ini dapat dirasakan oleh hampir semua orang dalam masyarakat (terkecuali orang kuper). Lalu apa sebenarnya perubahan sosial budaya itu?
Ada beberapa pengertian dari perubahan sosial budaya ini. Namun, kita akan ambil beberapa saja.
-        W. Kornblum dalam buku Sociology in Changing World berpendapat bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya dalam masyarakat secara bertahap dalam jangka waktu lama.
-        Max Weber dalam buku Sociological Writings mengemukakan bahwa perubahan sosial budaya adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat adanya ketidaksesuaian unsur-unsur.

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Objek penulisan
Objek yang penulis pilih ini adalah mengenai politik dan strategis nasional di indonesia yang mencakup pengertiannya, mengenai strategi nasional di indonesia, otonomi daerah, dam kasus yang berkaitan mengenai strategi politik.

3.2 metode pengumpulan data
Metode yang digunakan penulis dalam membantu menyelesaikan tugas ini adalah metode studi pustaka, yaitu penulisan yang mendapatkan informasi atau data dari berbagai referensi baik internet maupun buku






BAB IV
PEMBAHASAN

4.1   Pengaruh Sosial Budaya Pada Ketahanan Nasional
Budaya identik dengan ciri khas suatu negara. Negara Indonesia memiliki banyak ragam corak budaya. Wujud ketahanan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju. Dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai denga kebudayaan nasional.
Pengaruh sosial budaya pada ketahanan nasional meliputi bidang :
-      Sosial : Pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan, senasib, sepenanggungan, solidaritas yang merupakan unsur pemersatu
-      Budaya : Sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan.
4.2   Pengaruh Local Genius Terhadap Ketahanan Nasional
Dalam setiap kebudayaan daerah terdapat nilai budaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh budaya asing (local genuis). Local genuis itulah pangkal segala kemampuan budaya daerah untuk menetralisir pengaruh negatif budaya asing.
4.3   Hubungan Kebudayaan Nasional dengan Kebudayaan Asing
Kebudayaan nasional merupakan hasil (resultante) interaksi dari budaya-budaya suku bangsa (daerah) atau budaya asing (luar) yang kemudian diterima sebagai nilai bersama seluruh bangsa. Interaksi budaya harus berjalan secara wajar dan alamiah tanpa unsur paksaan dan dominasi budaya terhadap budaya lainnya. Kebudayaan nasional merupakan identitas dan menjadi kebanggaan Indonesia.
4.4   Sifat-sifat Identitas Indonesia yang Mempengaruhi Ketahanan Nasional
Identitas bangsa Indonesia adalah manusia dan masyarakat yang memiliki sifat-sifat dasar:
-Religius
-Kekeluargaan
-Hidup seba selaras
- Kerakyatan
Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kondisi kehidupan sosial budaya bangsa yang dijiwai kepribadian nasional, yang mengandung kemampuan membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa, bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
4.5   Hubungan Sosial dengan Budaya
Pada dasarnya perubahan sosial dan perubahan budaya itu berbeda, namun memiliki keterkaitan. Suatu perubahan sosial pasti berpengaruh pada perubahan budaya, sementara budaya tidak mungkin lepas dari kehidupan sosial masyarakat. Karena itu sering disebut perubahan sosial budaya untuk mencakup kedua perubahan tersebut.
Perubahan sosial dan budaya memiliki satu aspek yang sama, yaitu kedua-duanya menyangkut perbaikan dan penerimaan cara-cara baru bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Perubahan sosial dan perubahan budaya meski memiliki keterkaitan yang erat, namun dapat kita jumpai perbedaannya jika dilihat dari arahnya:
·        Perubahan sosial merupakan perubahan dari segi struktur sosial dan hubungan sosial masyarakat.
·        Perubahan budaya merupakan perubahan dalam segi budaya masyarakat.
Adapun perbedaannya dilihat dari segi yang dipengaruhi:
·        Perubahan sosial terjadi dalam segi pendidikan, tingkat kelahiran penduduk, dan distribusi kelompok umur.
·        Perubahan budaya terjadi pada bentuk kesenian, kesetaraan gender, konsep nilai susila dan moralitas, penemuan baru, dan penyebaran masyarakat. Perubahan kebudayaan ini jauh lebih luas dari perubahan sosial karena meliputi banyak aspek, seperti kesenian, iptek, aturan hidup, dan lain-lain.
Perubahan sosial biasanya memiliki beberapa ciri, di antaranya seperti yang diungkapkan oleh Moore yaitu:
·        Tidak ada masyarakat yang perkembangannya berhenti, karena masyarakat akan mengalami perubahan (cepat atau lambat) dan berlaku secara tetap.
·        Perubahan-perubahan itu tidak bersifat sementara maupun terpisah karena perubahan terjadi secara berurutan.
·        Perubahan sosial memiliki asas ganda.
·        Inovasi dan isu-isu akan mempengaruhi perubahan sosial.
·        Perubahan sosial akan memberi akibat yang lebih luas pada pengalaman individu.
4.6    Faktor Pendorong dan Penghambat Perubahan Sosial Budaya
Faktor pendorong perubahan Sosial Budaya :
·        Penemuan baru.
·        Perubahan jumlah penduduk.
·        Pertentangan/konflik.
·        Pemberontakan/revolusi.
·        Keterbukaan masyarakat.
·        Akulturasi.
·        Asimilasi.
·        Sistem pendidikan yang maju.
·        Keinginan untuk maju dan orientasi ke masa depan.
·        Sikap menghargai hasil karya seseorang.
Faktor Penghambat Perubahan Sosial Budaya :
·        Sikap masyarakat yang tradisional.
·        Perkembangan IPTEK yang terhambat.
·        Adat istiadat dan hambatan ideologis.
·        Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
·        Rasa takut akan terjadi ketidakseimbangan kebudayaan.
Dalam perubahan sosial budaya dikenal adanya konsekuensi, yaitu hasil dari perubahan sosial budaya. Konsekuensi terbagi dua yaitu konsekuensi yang fungsional dimana masyarakat menjadi semakin tenteram, dankonsekuensi yang disfungsional dimana masyarakat mendapat akibat-akibat yang tidak diharapkan. Disorganisasi adalah perubahan sosial yang hanya sedikit atau bahkan tidak memberi manfaat bagi masyarakat.
4.7   Dampak Perubahan Sosial Budaya
Dampak positif
·        Kemajuan IPTEK.
·        Kebutuhan mudah terpenuhi.
·        Pola pikir masyarakat mengalami kemajuan.
Dampak negative
·        sosial. Masyarakat menjadi konsumif.
·        Keresahan
·        Ketidakmerataan pembangunan.
·        Pudarnya norma-norma masyarakat.

4.8   Kasus ( Pengaruh Sosial Budaya Dalam Teknologi )

-        Kasus pengaruh budaya sosial yang bersifat positif   :
Pengaruh teknologi yang semakin maju yang sangat berpengaruh dalam kehidupan kita sehari hari. Contohnya di dalam kehidupan kampus dimana baik sistem pembayaran, sistem informasi, sistem absen,dsb. Yang sudah berbasis internet dan menggunakan teknologi teknologi yang canggih dalam penggunaannya.
Contoh lainnnya adalah didalam kehidpan bisnis yang mulai juga menggunakan internet sebagai media periklanan dan juga sebagai media pembayarannya yang mau tidak mau akan juga mengubah gaya hidup masyarakat luas.
-        Kasus pengaruh budaya sosial yang bersifat negatif  :
Selain membawa dampak positif, tentunya teknologi ini juga akan turut serta membawa pengaruh negatif yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial di masyarakat.
Kita ambil satu contohnya yaitu dampak negatif dari penggunaan internet yang semakin “menggila”. Mungkin memang benar internet membawa banyak sekali manfaat dan pengaruh yang positif bagi segala aspek dalam kehidupan kita, namun kita juga harus tahu bahwa internet juga akan membawa dampak dan pengaruh negatif bagi kehidupan sosial kita. Dengan adanya internet terutama jejaring sosial baik itu berbasis website ataupun berbentuk aplikasi sebuah handpone membuat kita jarang berkomunikasi langsung dan saling berinteraksi dengan teman, keluarga, ataupun yang lainnya. Selain itu, dengan menjamurnya internet dimana mana, itu juga sangat berdampak negatif bagi anak anak yang masih belum tau dan belum bisa membedakan mana internet yang sehat dan mana berinternet yang tidak sehat. Ada kasus anak melakukan dan membuat adegan adegan porno karena mengikuti adegan video yang ia tonton di internet. Ada juga kasus anak yang bahkan sampai meninggal karena bermain game di internet sampai lupa waktu. Itulah hanya sebagian kecil dampak pengaruh sosial dari teknologi dari sisi negatifnya.
Oleh karena itu, pengaruh pengaruh budaya sosial yang datang pada dasarnya bisa bersifat negatif ataupun positif sehingga kita harus pandai pandai dalam memilah milih mana pengaruh yang harus kita tiru atau kita aplikasikan dalam kehidupan sehari hari dan mana pengaruh yang harus kita buang jauh jauh karena itu bersifat negatif atau pun karena tidak sesua dengan norma dan adat istiadat yang berlaku di kehidupan masyarakat disekitar kita




BAB V
PENUTUP


5.1.  Kesimpulan:
Ketahanan dibidang sosial budaya diartikan sebagai kondisi dinamik yang berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional didalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman,gangguan, hambatan dan tantangan baik yang datang dari dalam maupun luar. Yang langsung maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsa dan Negara RI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
5.2.  Saran
Jadi untuk mendukung sebuah ketahanan nasional kita harus bisa menjaga budaya itu dan melestarikan budaya itu sendiri agar tidak punah dan di ambil negara lain. Misal dengan membuat hak paten atau membuat hak cipta, mengumumkan kepada dunia bahwa itu hasil karya kita. Dan yakin bahwa kesenian Indonesia sangat kaya, hasil karya seorang seniman tak akan hilang tetapi hanya terabaikan, jadi sebagai generasi muda kita harus menghargai Sosial ,Kesenian, dan  Budaya yang ada di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

1.      Model pembelajaran Kewarganegaraan.Bandung:PT. GenesindoYudhistira 2004.
2.      Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,2007.
3.      Pendidikan Kewarganegaraan, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,Jakarta,2005.
4.      Pendidikan kewarganegaraan.PT. TigaSerangkai Pustaka Mandiri.2004 .
5.     Zubaidi, H. Achmad, dkk.2002.PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN. Yogyakarta:Paradigma.

TULISAN SOFTSKILL BAHASA INGGRIS 2 TULISAN KE 2

BAHASA INGRRIS 2                         NAMA            : ADE DAMAYANTI                         NPM               : 10...