Minggu, 31 Mei 2015

TUGAS SOFTSKILL PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN "KEBIJAKAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK"



PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN



Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgo1b8ES4KEQdrFYd8stZbY9Wv4YeRYElZUxSC0QVq_A5Z1qF-EuvL3llVYiOLs9dO1oLMO4WDoC9qilaEe-Gq5jpMD12_qO03vCN1NzTEOlBq-e2mbEiMlPsoLku7zppsWv1TrhhIprkVH/s320/LOGO+GUNDAR.jpg 



NAMA                       : ADE DAMAYANTI

NPM                           : 10213129

KELAS                      : 2EA33

DOSEN                      : SRI WALUYO







FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS GUNADARMA

2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nyalah saya dapat menyelesaikan tugas PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ini tepat pada waktunya.Tugas PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN ini disusun sebagai salah satu tugas perorangan pada Program Studi Universitas Gunadarma di Bekasi.

            Dalam menyusun tugas ini, saya banyak menerima bantuan baik berupa nasehat, dan petunjuk dari berbagai pihak.Dalam kesempatan ini, saya ingin menyampaikan  terima kasih kepada Bpk. Sri Waluyo selaku Dosen dan semua pihak yang sudah banyak membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini.

            Akhir kata, saya mengucapkan terima kasih dan menyadari masih banyak kekurangan dari apa yang saya kerjakan, untuk itu saya mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat membangun agar kedepannya menjadi lebih bagus dan sempurna.











                                                                                                            PENULIS









                                                                                                ( ADE DAMAYANTI )

BAB I
PENDAHULUAN
Kebijakan Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla dianggap semakin jauh dari sikap prorakyat. Pemerintah justru mencabut subsidi untuk rakyat, tetapi di saat yang sama menambah fasilitas bagi pejabat.
"Pemerintahan Jokowi-JK seperti sedang berniat memprovokasi rakyat untuk menjatuhkannya melalui kebijakan-kebijakan yang tidak prorakyat," ujar Direktur Center for Budgeting Analysis, Uchok Sky Khadafi, di Jakarta, Jumat (3/4/2015).
Uchok mengatakan kebijakan itu yakni kenaikan harga bahan bakar minyak, listrik, gas, dan kereta api yang membebani rakyat. Pada saat bersamaan, Pemerintah justru menambah fasilitas uang buka bagi para pejabat untuk membeli kendaraan pribadi.
Pejabat negara yang dimaksud seperti dalam pasal 1 Perpres No. 68/2010, yaitu anggota DPR, DPD, hakim Mahkamah Agung, hakim Mahkamah Konstitusi, anggota Badan Pemeriksa Keuangan, dan anggota Komisi Yudisial.
"Adalah sangat tidak tepat jika Jokowi mengalokasikan subsidi yang tadinya dinikmati oleh rakyat kepada para pejabat yang sudah banyak menikmati kemewahan," kata dia.
Anggaran untuk fasilitas uang muka pembelian kendaraan pribadi itu tertuang dalam peraturan presiden No. 39/2015. Setiap pejabat negara akan mendapat subsidi sebesar Rp 210 juta.
Hal itu berbeda dengan tahun sebelumnya di mana negara memberikan bantuan untuk pembayaran beban bunga.
Berdasarkan perpres No. 68/2010, subsidi beban bunga tersebut mencapai Rp 116 juta. Sebelumnya, berdasarkan perpres No. 92/2006 fasilitas itu hanya Rp 70 juta.
Artinya pertumbuhan kenaikan uang muka untuk membeli mobil pejabat dari 2006-2010 sebesar Rp 46,6 juta per orang. Sedangkan pertumbuhan dari tahun 2010-2015 kenaikannya sampai Rp 94,2 juta.
"Pejabat negara pada zamannya presiden Jokowi enak dan dimanjakan sekali karena dapat bantuan berupa fasilitas uang muka alias DP Mobil," kata dia. Kenaikan harga BBM, kata dia, kemungkinan hanya untuk membeli mobil pejabat. Kalau ada seratus pejabat mendapat fasilitas uang muka, minimal negara harus mengeluarkan sebesar Rp 21 miliar.
Meski dikabarkan banyak melakukan blusukan, menurut Uchok, jelas sekali Jokowi tidak memetik pelajaran apapun dari blusukan.
Jika dia memang betul-betul memahami rakyatnya tentunya bukan langkah seperti ini yang dia lakukan. Jokowi dinilai hanya menikmati pencitraan lewat blusukan. "Dia jelas tidak paham sama sekali bahwa beban hidup rakyat makin susah saat ini.Jokowi jelas sama sekali tidak punya empati,” kata dia. (Amaliya/A-147)
BAB II
PEMBAHASAN
Pro kontra kebijakan
Banyak mempertanyakan Jokowi yang dianggap kurang tegas dan terlalu dipengaruhi oleh partai politiknya.
"Kebijakan yang paling kontroversial adalah pengangkatan Jaksa Agung, Wantimpres, dan pemilihan Kapolri, serta penunjukan Puan sebagai menko. Entahlah, terkadang saya merasa presiden dan wapres yang sebenarnya adalah Megawati-Paloh. Pada saatnya nanti, rakyat harus menyadarkan Jokowi," kata Ahmad Satria Budiman. "Beliau adalah presiden rakyat, bukan petugas partai."
Adapun, langkah Jokowi-JK yang dianggap sudah tepat adalah kebijakan mengatasi praktik penangkapan ikan ilegal oleh kapal asing yang dilakukan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Suzane Cullen mengatakan, "Saya kira program Presiden Jokowi untuk menjadikan maritim Indonesia jaya mendapat peluang yang sangat besar. Kebijakan kedua yang sangat baik adalah pencabutan subsidi bahan bakar minyak untuk dialihkan ke sektor produktif."
Lainnya, ada juga yang memuji keputusan Jokowi untuk tetap mengeksekusi mati terpidana narkoba dan penghapusan KTKLN bagi tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
MEMBEDAH KEBIJAKAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK
Kebijakan Publik KAMMI Wilayah Jawa Barat, mengadakan kajian dan diskusi di sekretariat KAMMI Jabar di kawasan Sukajadi, Bandung, Rabu (18/3). Kajian yang dikemas dengan nama “Si Ngobdur (Ngobrol-ngobrol jeung dulur)” ini membahas tema Membedah Kebijakan Ekonomi Jokowi – JK.
“Permasalahan ekonomi Indonesia didasarkan pada fundamental ekonomi Indonesia yang tidak jelas”, ujar Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jabar, Ridho Budiman yang menjadi narasumber dalam acara Si Ngobdur (18/3). Hal ini dilihat dari seluruh indikator yang digunakan untuk mengukur fundamental tesebut yaitu Gross Domestic Product (GDP), Inflasi, Balance of Payment dan Employment.
Mari kita telisik pertama, pemerintahan Presiden Jokowi yang menargetkan pertumbuhan PDB hingga mencapai level 7 persen, namun menurut Lead Economist of World Bank, Ndiame Diop, dilansir dalam riaugreen.com (18/3/2015) mengatakan, reformasi pemerintahan Jokowi masih jauh dari kenyataan. Bahkan butuh kerja dan upaya yang sangat keras bagi Indonesia untuk bisa tumbuh hingga level 5,5 persen tahun ini. Menurutnya, perkiraan pertumbuhan PDB tahun 2015 hanya akan mencapai 5,2 persen dan meningkat tipis menjadi 5,5 persen pada 2016, tak berubah dari proyeksi akhir tahun lalu. Kedua, jika fundamental ekonomi Indonesia baik, tidak mungkin rupiah terpuruk terhadap dolar. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang terus melemah sebenarnya bisa dihindari apabila fundamental ekonomi Indonesia kuat. Sebagaimana diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS belakangan ini semakin terpuruk, dan sempat diperdagangkan pada kisaran Rp 13.000 per dolar AS.
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jabar tersebut juga menambahkan beberapa penyebab lemahnya perekonomian yaitu terkait dengan kebijakan untuk memperkuat daya saing yang masih kurang, diantaranya daya saing SDM dan daya saing produk-produk nasional. Padahal pasar bebas ASEAN akan mulai berlaku tahun ini. Jika ingin tetap bisa bersaing, Indonesia harus berbenah. Sebab, daya saing beberapa sektor industri utama kita masih kalah dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. sebagaimana dilansir World Economic Forum dalam Global Competitiveness Report 2014-2015,  Tahun ini, indeks daya saing global (Global Competitiveness Index/GCI) Indonesia masih berada di peringkat 34 dari 144 negara, Di level ASEAN sendiri, peringkat Indonesia ini masih kalah dengan tiga negara tetangga, yaitu Singapura yang berada di peringkat 2, Malaysia di peringkat 20, dan Thailand yang berada di peringkat ke-31.
Berdasarkan data yang telah dipaparkan, jelas yang disampaikan oleh narasumber bahwa memang masalah mendasar adalah fundamental ekonomi pemerintahan Jokowi-JK yang tidak jelas. Persoalan di atas yang salah satunya terkait dengan pelemahan rupiah bisa disiasati dengan faktor internal yakni fundamental ekonomi yang kuat seperti bagaimana pemerintah mengatur perekonomian ini dengan kebijakan secara efektif, di antaranya pemerintah sebagai pemangku kebijakan, serta bagaimana kerjasamanya dengan BI sebagai otoritas moneter. Selain itu, memang penting untuk meningkatkan ekspor dan mengurangi impor agar current account defisit bisa dikurangi, tapi juga mestinya dalam jangka pendek ini menjaga stabilitas sistem keuangan itu perlu menjadi prioritas karena akan sulit bagi suatu perekonomian untuk tumbuh berkembang jika stabilitas sistem keuangan terganggu.
“Bisa bubar Indonesia ini jika tidak ada ketegasan tanggung jawab negara dalam melindungi sistem ini”, ujar Ridho Budiman dalam diskus sore itu. Perlu ada sebuah program perbaikan ekonomi yang berpijak pada prinsip-prinsip yang jelas dan kuat. Dikuatkan oleh Al-Ghazali (2010: 253) bahwa, sangat diperlukan kebangkitan strategi-strategi ekonomi yang serius, berani, dan berpijak pada realitas, mewujudkan keseimbangan antara ekspor dan impor, dan memperhitungkan dengan jeli antara fase perkembangan sosial dan perekonomian dengan peluang-peluang yang bisa diraih masyarakat demi sebuah perubahan yang diharapkan dan perealisasian perdamaian sosial dan kemakmuran ekonomi serta stabilitas politik.
Dengan itu, KAMMI sebagai gerakan mahasiswa dalam menanggapi kebijakan ekonomi Jokowi-JK yang masih banyak ketimpangan, diantaranya dengan tetap menjadi kontrol sosial dan harus siap memunculkan pakar-pakar ekonomi dengan membuat eskalasi gerakan terhadap kebijakan ekonomi Jokowi-JK yang harus dikritisi dengan rangkaian penyikapan-penyikapan berikutnya. Permasalahan ini adalah permasalahan bangsa. Jangan sampai kita mendiamkan kekuasaan asing merenggut kebebasan negeri-negeri Islam. Karena “terbebasnya negeri Islam dari semua kekuasaan asing adalah hak asasi bagi setiap manusia, tidak ada yang memungkirinya kecuali orang durjana yang lalim atau diktator yang otoriter.” (Risalah Bainal Amsi wal Yaum




DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TULISAN SOFTSKILL BAHASA INGGRIS 2 TULISAN KE 2

BAHASA INGRRIS 2                         NAMA            : ADE DAMAYANTI                         NPM               : 10...